Dari pengamatan pribadi di lingkup LBB SSC dan lingkungan sekitar temen-temen, kini makin booming film-film dan lagu-lagu korea. Mereka makin jatuh hati dan bahkan sampe rela ninggalin gak masuk les karna gak mau ketinggalan drama korea yang ditayangkan di Televisi. Hummmm kita tengok yuk, apa sich resep dunia perfilman dikorea sana hingga bikin termehek-mehek dibuatnya...
Survei ketika menonton film korea :
Ketika
menonton drama korea, kita mendapatkan sesuatu yang berbeda. Bendungan
yang ada dikelopak mata kita jebol, air yang terasa hangat itu deras
membanjiri pipi kita. Itulah kelebihan drama-drama korea, mampu
mengaduk-ngaduk emosi penontonnya. Bahkan, terkuras air matanya ketika
menyaksikannya.
Kenapa, sih! Film-film Korea bisa berkembang
pesat. Itu semua tak terlepas dari peran dan dukungan pemerintah Korea
terhadap industri perfileman di negaranya. Pemerintah Korea membentuk
sebuah komisi film, yaituKOFIC. KOFIC ini diberi tugas untuk mempromokan
dan meningkatkan kualitas film-film korea. Dalam menjalankan tugasnya,
KOFIC dibagi menjadi beberapa departemen dalam rangka menjalankan tugas
dan fungsinya.
Pertama, Departemen Promosi menyediakan dana dan
berbagai bantuan untuk film lokal. Kedua, Departemen Promosi
Internasional bertugas mempromosikan film Korea di luar negeri. Ketiga,
Departemen Pendidikan mengelola Akademi Film Korea dan Akademi Film
Animasi Korea serta mendukung 40 institut perfilman di Korea. Keempat,
Departemen R&D yang membuat penelitian, statistik film, dan
publikasi. KOFIC juga mengelola studio out-door dan in-door di Seoul
Complex Studio untuk mendongkrak mutu visual sinema Korea.
Kegiatan-kegiatan
KOFIC diantaranya adalah membuat lomba penulisan skenario film dua kali
setahun. Membuta lomba skenario film animasi sekali setahun.
Pemenangnya mendapat hadiah uang yang lumayan besar. Selain itu, KOFIC
juga menyeleksi dan mendanai film pendek, film dokumentasi, film
independen dan film animasi.
Tak tanggung-tanggung, untuk
mempromosikan film Korea di luar negeri, KOFIC membuat terjemahan film
Korea dalam berbagai bahasa seperti Perancis, Jerman, Itali, Jepang,
Cina, Rusia, dan Spanyol. KOFIC juga berperan mendukung ikut sertanya
sinema Korea di festival-festival film internasional bergengsi,
disamping Korea sendiri sering menjadi tuan rumah seperti di Busan
Internasional Film Festival.
Wah, pemerinta Korea keren, ya! Begitu
besar dan perannya utnuk mendukung perkembangan industri perfileman di
negerinya. Kita pun berharap, semga pemeriath Inodesia belajar dan
meniru keberhasilan bangsa Korea dalam mengembangkan industri
perilmannya.
Jika pemerintah dan kita menyadari, bahwa film
sebenarnya tak hanya sebuah hiburan, tontonan atau pun sebuah komoditas
untuk menghasilkan rupiah, namun, film juga bisa berfungsi sebagai media
untuk mempromosikan budaya dan karakter bangsa ini untuk di ketahui
oleh dunia luar. Dengan sendirinya, film akan mampu menjadi juru bicara
bagi bangsa ini. Tetapi, tentunya film yang memperhatikan norma agama,
adat dan budaya ketimuran yang penuh kesantunan dan tata krama.
Semoga...
(diambil dari berbagi sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar