Rabu, 06 Maret 2013

DRAMA SEDERHANA DENGAN 4 TOKOH



Kaca Mata Mama dan Persahabatan
 Oleh : Hany Choirinita

Tema : Persahabatan
Tokoh : Hany, Ayu, Ronny, dan Anjar

Tidak seperti biasa Anjar~siswa berprestasi kelas 9A di SMP Harapan Bangsa ini terlambat ketika berangkat sekolah. Alhasil dia seharian ini dihukum tidak diizinkan mengikuti pelajaran. Sebenarnya bukan tanpa alasan dia terlambat berangkat sekolah. Insiden mencari kunci motor yang berakhir dengan kaca mata mamanya yang pecah membuatnya terlambat ke sekolah. Hal tersebutlah yang membuatnya risau hingga jam pulang sekolah.

Anjar   : (duduk di bangku beton depan taman kelasnya. Terlihat begitu murung)

Ronny yang baru keluar kelas melihat sahabat satu bangkunya murung, kemudian mendekati Anjar.

Ronny : “Woey!” (Menepuk bahu Anjar) “Kamu kenapa Njar? Muka kok ditekuk begitu. Udah kayak kertas ulangan yang kusut aja” (duduk di sebelah Anjar)

Anjar   : “Tak tahu kah kau, aku tengah di rundung musibah?” (Menatap Ronny sejenak kemudian memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong)

Ronny : (Tertawa terbahak-bahak menyaksikan ekspresi Anjar yang tidak biasa). “Tumben banget kamu murung seperti ini? Lagian, tumben banget sih kamu telat? Biasanya kamu dating paling awal. Malah terkadang lebih awal dari Pak Mamat, tukang kebun sekolah.” 

Anjar   : “Itulah kawan, yang membuat aku sedih. Saat aku buru-buru beragkat dan mencari kunci motor, tak sengaja menyenggol kaca mata mama hingga pecah karena terinjak. Aku harus tanggung jawab mengganti kaca mata mama dengan yang baru. Tapi…”(Diam mengambang)

Ronny : “Tapi apa Njar?” (Menatap Anjar bingung)

Anjar   : “Aku ndak punya uang sebanyak itu Ronny. Paling tidak aku butuh uang dua ratus ribu. Sedangkan uangku tinggal ini.” (mengeluarkan uang lima ribuan dua dan recehan lima ratus rupiah dari saku seragam sekolahnya)

Ronny : “Oh, jadi itu masalahnya dari tadi kamu murung?” (tersenyum). “Aku pasti membantumu kawan.” (mengeluarkan uang lima puluh ribu dari tasnya dan mengulurkannya pada Anjar)

Anjar   : “Tapi Ron, itu kan uang jajanmu seminggu ini.” (menolak)

Ronny : “Tidak apa-apa Anjar. Terimalah”(Menydorkan kembali)

Anjar   : (Menerimanya) “Terima kasih ya Ronny. Kau memeng sahabat baikku.” (Tersenyum lembut)
“Sisanya gimana ya Ron?”

Ronny : “Kita pikirkan bersama. Sabar ya?”(menepuk bahu Anjar lembut)

Saat sejenak mereka berdua berpikir keras solusi apa yang harus mereka lakukan. Hany dan Ayu mendekati mereka.

Ayu     : “Ck, ck, ck ini orang berdua sudah kayak lem sama perangko. Lengket..terusssssssss” (mengangkat jari tangannya ke atas seperti paduan suara)

Ayu dan Hany : (Tertawa bersama)

Ronny  : “Sudah, sudah! Kalian tak tahu apa kawan kita sedang terkena musibah?” (mengibas-ngibaskan tangannya)

Ayu dan Hany : (berhenti tertawa dan saling memandang tak mengerti)

Hany    : “Memangnya ada apa Ron?” 

Ronny : “Aku dan Anjar sedang mengumpulkan uang untuk mengganti kaca mata mamanya Anjar, tapi uang kita masih kurang. Bersediakah kalian membantu?” (Menatap Hany dan Ayu bergantian)

Ayu     : “Pasti kita bantu Ron. Anjar, kamu tenang saja ya…kamu kan juga kawan kita. So, kita pasti membantumu.” (Jawabnya mantap)

Anjar   : “Terima kasih ya kawan-kawan! Kalian sungguh kawan yang laur biasa” (tersenyum)

Hany    : (Mengambil dompet dalam tasnya dan mengambil uang dua puluh ribuan sebanyak dua lembar) “Aku hanya punya ini” Menyodorkannya pada Anjar.
 
Ayu     : “Aku punya lima puluh ribu rupiah. Terimalah Anjar” (disodorkannya pada Anjar)

Anjar   : (Diterimalah uang sumbangan dari teman-temannya. Dia menghitungnya dengan seksama) “Uangnya tetap masih kurang teman-teman. Ini hanya seratus lima puluh ribu lima ratus.” (Sedih)

Hany    : “Aha!” (mendapatkan ide) “Bagaimana nanti sore kita ojek payung di halte depan mall?” (Menatap yang lain meminta persetujuan)

Ronny : “Ide bagus tuh Han. Ini kan musim hujan pasti banyak yang membutuhkan payung. Ya gak Njar, Yu?” (Tanyanya kepada Anjar dan Ayu bergantian)

Anjar dan Ayu : “Sip!” (menyacungkan jempol bersamaan)

Hany    : “Okeh, berarti nanti pukul 15.30 kita kumpul di rumah Ronny ya? Karena rumah dia yang paling dekat dengan mall. Jangan lupa bawa semua payung yang ada di rumah kalian.”

Anjar, Ronny, dan Ayu : (Mengangguk-angguk semangat)

            Akhirnya sore harinya mereka berempat ojek payung untuk mendapatkan uang tambahan agar bisa mengganti kaca mata mama Anjar. Dengan kerja keras dan kekompakan para sahabatnya, Anjar dapat mengganti kaca mata mamanya yang pecah dengan kaca mata yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar